Sebuah Pembelajaran

Hai, namaku Elga Florentina. Umurku 23 tahun. Banyak yang bilang aku adalah wanita dengan karakter ceria, happy, ramah, dan mudah bergaul. Namun, jika dilihat kebelakang, apalagi jaman SD hingga SMP kelas XIII, aku adalah si elga yang pemurung, pendiam, dan sangat pemalu. Sikap percaya diriku mulai muncul ketika aku selalu diikut sertakan lomba story telling di SMP. Bertemu dengan teman-teman baru dari lain sekolah dan mendapatkan teman yang asyik akhirnya mengubah karakterku. Ternyata menjadi seru, gokil, dan ceria menjadikan aku mudah sekali mendapatkan teman.
Ada banyak hal yang harus kita pahami. Kepribadian seseorang terbentuk dari lingkungan dimana ia tinggal. Tidak bisa disalahkan juga ketika kita melihat orang dengan karakter yang kemungkinan kurang sesuai dengan norma sosial yang berlaku. Kita dapat dengan mudah menjudge penampilan dan kepribadian seseorang. Namun tidak terima jika penampilan atau kepribadian kita di usik oleh orang lain. Sebelum menjudge seseorang, ada baiknya kenali dulu orangnya, bagaimana dan mengapa orang tersebut memiliki karakter seperti yang ia miliki. Memang benar kata pepatah (don’t judge a people by its cover)
Aku pun seperti itu, telah berada di sebuah titik pencarian jati diri. Aku yakin, karakter ku ini yang akan memudahkan aku mendapatkan dan beradaptasi di lingkungan baru. Nyatanya, aku telah merasakannya. Mudah bagiku untuk bergaul di sebuah kondisi tertentu. Kuncinya adalah dengan memahami bahwa tidak semua orang itu sama. Semua orang memiliki kepribadiannya masing-masing. Tinggal bagaimana cara kita menghargai mereka. Kita tidak bisa mengubah seseorang hanya karena kita ingin. Tidak seegois itu! Pernahkah terlintas seorang pendiam tiba-tiba harus dipaksa untuk menjadi seorang yang extrovert/ cerewet? Atau sebaliknya, seorang cerewet tiba-tiba dipaksa harus menjadi seorang pendiam/pemurung? . Aku pernah merasakannya, dan itu sungguh menyiksa. Setelah aku pikir-pikir, ada baiknya menjadi diri sendiri, namun dapat beradaptasi dan menyesuaikan lingkungan kita tinggal, karena balik lagi “tidak semua orang dapat memahami karakter kita”. Ehmm… mungkin inti dari tulisan ini adalah, just be your self, and just do the best in your life because not all human can accept us, but the best human is the one that always open minded and accept the another even the person is different from us.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cinta itu Buta

Airport Diary 1

Pinky Outfit